Reporter : Slamet Hariyadi.
Editor : Sunanda Siregar.
BANYUWANGI // Metroinvestigasi.com
Lagi-lagi oknum pengusaha ternak ayam yang berada di Desa Gambiran memanfaatkan aset pengairan milik Desa tanpa izin untuk kepentingan ternak ayam yang legalitasnya diduga ilegal. Minggu (07/02/2024).
Berawal pada saat awak media melintas di Jl. Tegalsari Dusun Lidah Kulon Kali Desa Gambiran. Lalu beberapa orang jurnalis berhenti saat melihat ada proyek jembatan yang menjadi penghubung ke salah satu ternak kandang ayam.
Setelah melakukan pengambilan dokumentasi, dan pada saat hendak menanyakan terkait adanya jembatan yang terhubung ke salah satu peternakan ayam kepada warga sekitar lokasi, tiba-tiba oknum pemilik mendatangi para awak media dengan mengakui bahwa proyek jembatan dan kandang ayam (ternak ayam) tersebut merupakan miliknya.
“Jembatan itu memang saya yang bangun dan kandang ayam (peternakan ayam) itu milik saya juga, terus ada apa?”, tanya oknum yang mengaku sebagai pemilik ternak ayam dengan arogannya dan dengan nada tidak menyenangkan kepada para wartawan.
Lebih lanjut para saat awak media coba mempertanyakan kepada oknum yang mengaku yang membangun jembatan sekaligus yang mengaku sebagai pemilik ternak ayam tersebut terkait izin pemanfaatan lahan pengairan yang disambungkan (dibangun jembatan) menuju kandang ternak ayam miliknya, ternyata oknum pemilik tidak dapat menunjukkan surat izinnya alias belum kantongi izin.
“Kalau izinnya sudah saya urus sejak Kepala sebelumnya, namun sampai saat ini sampai bolak-balik berganti Kepala (Kepala Pengairan) tidak pernah muncul dan belum keluar juga ijinnya, ” kata oknum yang mengaku sebagai orang yang membangun jembatan sekaligus mengaku sebagai pemilik ternak ayam.
Tidak hanya itu saja, bahkan saat berhadapan dengan awak media, oknum pengusaha (pemilik ternak ayam) tersebut justru merendahkan Profesi wartawan dengan menyampaikan bahwa wartawan suka menulis kejelekan saja.
“Aku wes ngerti mainnya wartawan seperti apa, jadi kalau memang mau ditulis sudah tulis aja, karena wartawan kan biasanya suka menulis yang jelek-jeleknya saja.” kata oknum pengusaha tersebut dengan nada merendahkan para wartawan.
Adanya perilaku pelecehan terhadap Profesi wartawan dan tidak memiliki ijin terkait pemanfaatan aset milik negara, aktifis Banyuwangi Selatan sekaligus Ketua Aliansi AMBLAS yakni Rofiq Azmi saat di konfirmasi awak media angkat bicara.
“Seharusnya oknum pengusaha ayam yang diduga memanfaatkan aset Negara tanpa mengantongi ijin ini tidak arogansi terhadap rekan-rekan jurnalis atau pun lembaga apa pun, profesi wartawan sejatinya sebagai Kontrol Sosial, karena memang jelas mengantongi dasar dalam melaksanakan tugasnya. Jadi tidak seharusnya para Jurnalis mendapatkan perlakuan seperti itu, sampai membawa-bawa agama, kok seperti orang paling alim saja, apa lagi sampai mengatakan wartawan hanya bisa menulis kejelekan saja. Bukan kah itu bahasa yang sangat menciderai sebuah Profesi sang Jurnalis. Jadi hal seperti itu jangan sampai dibiarkan, kalau perlu kita laporkan si oknum pengusaha (ternak ayam) yang tidak mengantongi ijin terkait pemanfaatan aset negara dan terkait peternakan ayam yang oknum pengusaha itu miliki sekaligus melaporkan oknum pengusaha ternak ayam tersebut dikarenakan sudah menghina dan sudah merendahkan sekaligus menyampaikan kabar hoax terkait Profesi seorang Jurnalis.” Kecam Rofiq Azmi.
Atas saran yang disampaikan oleh aktifis Banyuwangi Selatan yang juga sekaligus merupakan Ketua Aliansi AMBLAS, sehingga para awak media yang profesinya sebagai Jurnalis sudah dihina dan direndahkan oleh oknum pemilik ternak ayam tersebut, akan segera dilaporkan kepada aparat penegak hukum.