Hilangkan Trauma Pasca Kejadian, Kapolres Simalungun Main Mobil - Mobilan Remote Dengan Bocah 5 Tahun Yang Merupakan Korban Penganiayaan Tantenya Sendiri.



Sumber : Humas Polres Simalungun.
Editor     : Sunanda Siregar.






PEMATANGSIANTAR // Metroinvestigasi.com


Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung kembali menjenguk inisial R , bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban penganiayaan tantenya sendiri. Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Simalungun datang bersama para dokter spesialis Rumkit TNI Pematang Siantar. Dalam pertemuan tersebut Kapolres Simalungun dan korban inisial R (5) terlihat sudah tidak canggung lagi. Selasa (10/10/2023).

Baik Kapolres Simalungun dan korban inisial R (5) keduanya terlihat saling bicara, berbisik dan bahkan korban inisial R mengajak Kapolres Simalungun untuk main mobil-mobilan remote yang sudah dibelikan oleh Kapolres Simalungun AKBP Ronald sebelumnya. Bahkan dalam pertemuan itu pula, korban inisial R, si bocah yatim tersebut kembali meminta mobil-mobilan remote yang baru.

AKBP Ronald FC Sipayung menyampaikan bahwa kondisi korban inisial R (5) sudah mulai membaik. Namun begitu, Polres Simalungun masih terus berkoordinasi dengan kedokteran rumah sakit hingga memastikan kondisi korban inisial R bisa pulang ke rumah.

"Kita tadi baru selesai melakukan peninjauan dan mengecek kondisi anak kita ini dan saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dan pulih kesehatannya, selain itu anak kita (korban inisial R) sudah terlihat mulai gembira dan sudah bisa berinteraksi dengan kita," kata Kapolres Simalungun.

Selain berkoordinasi dengan Kedokteran Rumkit TNI Pematang Siantar, proses pemulihan korban inisial R (5) juga melibatkan psikiater untuk menurunkan trauma yang dialami oleh bersangkutan.

Ada pun sesuai pembicaraan Kapolres Simalungun, Dinas Sosial Kabupaten Simalungun dengan pihak keluarga korban inisial R yang lainnya, kalau korban inisial R rencananya akan dirawat oleh tantenya yang lain, yang kebetulan juga merawat kakaknya korban inisial R.

"Kemudian korban inisial R akan dirawat oleh tantenya yang selama ini merawatnya di rumah sakit. Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, karena masih banyak yang harus kita kerjakan, terkait masa depan anak kita (korban inisial R). Karena kita tahu klau korban inisial R ini ayahnya sudah meninggal dunia dan ibunya sudah meninggalkannya (pergi) dari dia (korban inisial R) semenjak kecil," ungkap Kapolres Simalungun..

Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Rumkit TNI Pematang Siantar, dr Rajin Saragih Sp.B menyampaikan bahwa luka bakar yang dialami korban inisial R cukup parah karena mengenai jaringan kulit dalam.

"Pasien didiagnosis dengan luka bakar grade kedua. Kemudian kita lakukan perawatan terhadap luka, kita bersihkan, dilakukan operasi dan stabil. Selanjutnya kita lihat besok atau lusa apa bila memungkinkan bisa dilakukan perawatan jalan," kata dokter.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama