Medan - Metroinvestigasi.com
Tison Sembiring, pendiri media Mawartanews.com, mengeluarkan pernyataan meminta publik untuk berhati-hati terkait penyalahgunaan namanya dan foto profilnya di media sosial.
Kejadian ini terkait maraknya aksi penipuan yang dilakukan oleh seseorang yang mengatasnamakan Tison Sembiring melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Pelaku menggunakan nama dan foto profil Tison Sembiring dalam akun palsu yang dibuatnya, namun nomor telepon yang digunakan berbeda.
Nomor tersebut adalah 0812-8836-4449, yang bukan merupakan nomor yang dimiliki oleh Tison Sembiring.
Pelaku ini telah menghubungi sejumlah orang yang memiliki hubungan atau mengenal Tison, dengan maksud yang belum jelas.
Curiga dengan situasi tersebut, Lidia, seorang rekan sejawat yang juga dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Tison, memutuskan untuk mengkonfirmasi langsung kepada Tison Sembiring yang sebenarnya melalui nomor telepon yang sah.
M. Taufik, yang juga menerima pesan dari pelaku yang mengaku sebagai Tison, juga merasa curiga dengan percakapannya yang mencurigakan dan berpotensi penipuan.
Oleh karena itu, ia juga menghubungi Tison Sembiring melalui kontak yang sah untuk memastikan kebenaran identitas pelaku.
"Terdapat seseorang yang mengaku menggunakan nama dan foto profil saya. Ini jelas merupakan tindakan yang tidak baik, dan saya mengimbau agar publik tetap waspada dan tidak mudah tertipu," ungkap Tison Sembiring dalam keterangannya hari Rabu, 24 Mei 2023.
Melalui aplikasi Getcontact, nomor telepon 0812-8836-4449 tersebut berhasil ditelusuri dan diketahui terdaftar dengan nama "Bujur".
Namun, di tag Getcontact, terdapat penulisan "Penipu" dan tercatat adanya 14 tag terhapus terkait nomor tersebut. Bahkan, seorang pengguna bernama Ribka Susanti meninggalkan komentar bertanggal 23 Mei 2023 dengan tulisan "Penipuu", sedangkan A. Tarigan mengomentari "Penipu hati-hati" pada tanggal 16 Mei 2023.
Tison sendiri tidak mengetahui dengan pasti apa motif di balik aksi pelaku ini. Namun, yang jelas, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada, serta akan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang untuk tindakan lebih lanjut.
Kasus ini menegaskan pentingnya kehati-hatian publik dalam berinteraksi di media sosial serta memverifikasi informasi yang diterima sebelum memberikan respon atau melakukan transaksi yang dapat berisiko.(Red)