Ada Apa Ya... ? Hingga 1 Tahun Lamanya Proyek Pembangunan Jembatan Milyaran Rupiah Di Palu Merbau Tak Kunjung Selesai

Palu Merbau - Metroinvestigasi.com


Proyek pembangunan jembatan yang berada di Palu Marbau Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang yang bernilai Rp 12.932.088.000,- yang bersumber dari Dana APBD tahun anggaran 2021 yang sudah berjalan hampir 1 tahun, hingga kini tidak kunjung juga selesai.


Akibat pembangunan Proyek Jembatan (titi) yang berada di Palu Merbau Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang tersebut, juga kerap kali menjadi keluhan dari warga. Sebab selain pembangunan jembatan yang tidak kunjung selesai, juga sudah memakan korban hingga menyebabkan adanya warga yang terjatuh dari jembatan (titi) tersebut, akibat jalan anlternatif (sebelah jembatan atau titi) licin.

Berdasarkan keterangan warga Tanjung Sari Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang berinisial DN yang mengendarain mobil pribadinya, merasa sangat mengeluh dengan adanya proyek jembatan (titi) yang tak kunjung siap hampir 1 Tahun Lebih.


Warga inisial DN saat ditemui awak media, Senin (16/01/2023) dilokasi Proyek Jembatan (titi), sangat berharap kepada para pejabat pemerintahan (para kepala pemerintahan) agar kiranya dapat meninjau langsung Proyek pembangunan jembatan (titi) di Palu Merbau Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang.


"Saya selaku warga kecil berharap kepada pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Kajari Deliserdang, Kajati Sumatera Utara, KPK, Kajagung, Bapak Bupati Deliserdang, Bapak Gubernur Sumatera Utara, Bapak Dinas PU Provinsi dan Bapak Presiden Republik Indonesia agar mau meninjau langsung Proyek Jembatan (titi) yang berada di Palu Merbau Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang yang bernilai Rp 12.932.088.000,- yang bersumber dari Dana APBD tahun anggaran 2021 diduga hampir 1 Tahun lebih tak kunjung siap. " ujarnya inisial DN kepada Metroinvestigasi.com.


Lanjut warga inisial DN kepada Metroinvestigasi.com, selain sudah hampir 1 tahun lamanya belum kunjung siap, jalan alternatif yang berada disamping proyek pembangunan jembatan (titi) tersebut, bergelombang dan licin pada saat hujan.


"Akibat lambatnya proyek pembangunan jembatan (titi) tersebut, jalan alternatif yang berada disamping proyek pembangunan jembatan (titi) bergelombang dan pada saat hujan tiba jalan tersebut pun kerap menjadi licin, akibat jalannya licin, rusak dan becek, sehingga memakan korban yang menyebabkan warga terjatuh kemuara. Jadi setiap ada yang melintasi jalan (jembatan) tersebut, baik roda dua dan roda empat harus lebih hati-hati, karena jalan rusak, licin dan berlubang sebab bisa-bisa jatuh dan masuk kemuara. " ungkapnya.


Inisial DN (warga) menambahkan, kalau lokasi jembatan (titi) tersebut, sudah sering melihat kalau orang media/PERS, baik dari media elektronik, cetak maupun TV kerap kali memberitakan Proyek Pembangunan Jembatan senilai 12.932.088.000 yang bersumber dari Dana APBD tahun anggaran 2021 tersebut yng di menangkan oleh CV Karunia Alam dengan Nomor kontrak 050/3934/DAPUR/DS/2021 Serta waktu pelaksanaan November 2021 - September 2022.


Di duga Dinas PUPR melakukan pembiaran dan berkonspirasi dengan pihak rekanan proyek yang di duga melanggar peraturan presiden No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan peraturan presiden No.12 tahun 2021.


Saat awak media Metroinvestigasi.com coba menkomfirmasi kepada Kadis PUPR Janso Sipahutar, namun tidak menjawab (tidak membalas).(Sigit/Team).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama