Status Penyelidikan Atas Kasus Permasalahan Perambahan Hutan Lae Pondom Ditingkatkan Ke Tahap Penyidikan.


Tanjung Beringin, Dairi - Metroinvestigasi.com.


Terkait permasalahan Perambahan Hutan Lae Pondom yang dilakukan oleh kedua terlapor an. Inisial RJS (56) Petani, alamat Kaban Jahe Kabupaten Karo dan inisial TS (45) alamat Kecamatan Kaban Jahe Kabupaten Karo, kini Polres Dairi telah meningkatkan status atas kasus Perambahan Hutan Lae Podom tersebut ke Tahap Penyidikan.

Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman, S.H., S.I.K., M.M melalui Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismanto J Purba, S.H., M.H., M.Kn menyampaikan kepada awak media, bahwa.

"Setelah melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan gelar perkara, Satuan Reskrim Polres Dairi telah menaikkan status penyelidikan atas peristiwa perambahan hutan Lae Pondom ke Tahap Penyidikan, terkait dugaan peristiwa pidana " Orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan tanpa memiliki ijin yang dikeluarkan pejabat yang berwenang atau Orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan kegiatan perkebunan tanpa ijin Menteri di dalam kawasan hutan atau Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki perijinan berusaha atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang mengakibatkan timbulnya kerusakan lingkungan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1) huruf b atau Pasal 92 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan sebagaimana telah diubah dalam UU RI Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan atau Pasal 36 Yo Pasal 109 UU RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah diubah dalam Pasal 24 ayat (5) Yo Pasal 109 UU RI Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, ancaman hukuman maksimal 10 tahun pidana  penjara." ungkap Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismanto J Purba.

AKP Rismanto Purba menjelaskan bahwa dalam kegiatan penyidikan yang dilakukan Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Dairi, akan senantiasa berkoordinasi dengan pihak UPT KPH XV Kabanjahe dan juga dengan BPKH Wilayah I Medan sebagaimana sudah dilakukan juga dalam tahap penyelidikan.

Selanjutnya AKP Rismanto J Purba menyampaikan juga, "Bahwa dalam rangka maksimalnya upaya pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan di Kabupaten Dairi, diperlukan langkah dan tindakan secara terintergrasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk keterlibatan dari pemerintah daerah sesuai tugas dan kewenangan masing-masing sebagai mana di amanatkan pada Pasal 5 dan Pasal 8  UU nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan, yang   telah direspon Bupati Dairi dengan menerbitkan surat keputusan Bupati Dairi Nomor : 504 / 522 / VI / 2022, tanggal 10 Juni 2022 tentang pembentukan Tim terpadu pencegahan daan pemberantasan perusakan Hutan Lae Pondom dan Hutan Dolok Tolong di Kabupaten Dairi." kata Kasat Reskrim Polres Dairi.

AKP Rismanto J Purba menyampaikan juga untuk menjaga kelestarian hutan dibutuhkan kesadaran dan pemahaman bersama, bahwa keberadaan dan kelestarian hutan sangat dibutuhkan oleh manusia, karena sesungguhnya  manusia lah yang membutuhkan hutan, bukan hutan yang membutuhkan manusia. 

Kasat Reskrim Polres Dairi menambahkan, "Merusak Hutan maka sama artinya kita mewariskan melapetaka kepada anak cucu kita. Senantiasa jaga dan lestarikan sensasi jalan berkabut dan sejuknya udara pada saat melintas di Hutan Lae Pondom. " pungkas AKP Rismanto J Purba mengakhiri keterangannya.

Sumber : Tanjung Beringin, Dairi// Humas Polres Dairi.


Reporter : Sigit.
Redaktur : S. Siregar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama