Surabaya - Metroinvestigasi.com
Objek wisata waterboom di Kenjeran meminta tumbal. Menjelang lebaran ketupat, Sabtu (7/5/2022) pukul 15.00 WIB waterboom atau seluncur air ambrol dan sejumlah pengunjung pariwisata terluka parah.
Wisata Kenjeran tepatnya itu di kawasan Kenjeran Park. Ada tiga lokasi wisata air di Kenjeran yakni Atlantis Land, Sanggar Agung, dan Kenjeran Park.
mengenai insiden di seluncuran yang ambrol terjadi di Waterpark Kenjeran, bukan di Atlantis Land. Tapi memang masih satu kawasan di Kenpark. Di dalam Kenpark ada Atlantis Land, Sanggar Agung, dan Waterpark Kenjeran.
Saat ini masih dilaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penanganan korban yang jatuh. Kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto.
Menurut petugas internal kepada Aditya, ada tiga putaran di seluncuran ini, petugas menduga ada pengunjung yang berhenti dan duduk setelah putaran pertama.
Padahal sudah diarahkan untuk terus tidur dan meluncur, dilarang berhenti. Diduga karena ada yang berhenti dan duduk, membuat terjadi tabrakan di seluncuran, hingga akhirnya patah. Ini masih dugaan awal. Dugaan ke dua ambrolnya seluncuran itu lantaran kelebihan muatan, terlebih seluncuran hanya memiliki kapasitas 5-10 orang tetapi saat kejadian wahana itu dinaiki lebih dari kapasitas yang ditetapkan.
Harusnya 5-10 orang di bawah nunggu, 5-10 meluncur, baru 5-10 di bawah naik lagi. Namun tidak tahu tadi bagaimana, eror komunikasi mungkin, sehingga terjadi seperti itu
Identifikasi awal, korban rata-rata mengalami patah tulang, karena jatuh dari ketinggian 5-6 meter. Mayoritas warga Surabaya, tapi juga ada dari luar daerah.
Saat ini kawasan Waterpark Kenjeran di sterilkan oleh polisi. Sedangkan di Atlantis Land masih beroperasi seperti biasa.
Informasi lain, Ahmad Yusuf, warga Jalan Kenjeran Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, mengatakan ada sedikitnya 15 orang korban yang jatuh dari seluncuran kolam renang di Kenpark Kenjeran.
Seluruh korban saat ini telah dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya. Mereka antara lain, Mila Sabrina, 17 tahun, warga Kalilom Lor Indah GG Blewah no 12. Kondisinya kesadaran menurun dan nyeri pada perut,” paparnya.
Dia menyebut korban lain yakni Moh Ridwan, 23 tahun, warga Jati Purwo, GG 5 no 71 kondisinya sadar dan mengalami robek di dagu.
Selanjutnya, Nabila Pramuswari, 16 tahun, warga Kalilom Lor Indah Gang Teratai nomor 7 dengan kondisi COR dan nyeri di pinggul.
Korban lain, Zaino, 11 tahun, warga
Kalilom Lor Gang Blewah nomor 12, sadar dan mengalami dislokasi pergelangan tangan sebelah kanan, Siti Adatul,19 tahun, alamat sama kondisi sadar dan robek di kepala
Warga lain, Amel, 16 tahun, warga Kedung Mangu 2-a nomor 8, kondisi sadar, nyeri di dada dan dislokasi bahu kiri.
Rasyied, 10 tahun, alamat Mojo IIl Sawahan no. 23, robek di paha kanan, dagu dan Hematum di dahi. Selanjutnya M Efendi, kondisi terluka cukup parah.
Dari informasi Ridwan Mubarun, Kepala BPBD Kota Surabaya, membenarkan kejadian kecelakaan waterpark di Kenpark wisata itu. Korbannya yang jelas terdata 16 orang.
Saat ini ada 8 orang ditangani di IGD dr Soetomo dan 8 orang lain ditangani di IGD RS dr Soewandi, semuanya masih diobservasi ya di IGD,” ujarnya.
Dirawat di RSUD Dr Soewandhi
- Pratama (10), asal Pakis Gunung, kondisi luka di bagian wajah
- Akbar Romadoni (15), asal Endrosono, alami dislokasi tangan kiri
- Rifaldo Wahyu Pratama (12), asal Kedinding Tengah, kondisi dislokasi tangan kanan dan luka robek pelipis kanan
- Hasan (16), asal Ngagel Madya, dislokasi kaki kiri
- Raihan (12), asal Mojo, kondisi nyeri punggung belakang dan nyeri di perut.
- Lalu Indriana Rahmawati (15), asal Kedung Mangu, kondisi luka sobek pada dagu
- Nafisha (13), asal Dalem Rejo, Gresik, kondisi luka robek di jari kaki kanan
-Amelia Lailatul Sholifah (17), asal Kedung Rejo Waru Sidoarjo, kondisi syok trauma ringan dan mengalami luka lecet pada kedua lutut
Dia menambahkan bahwa kondisi di Kenpark sudah ditutup. Untuk penyelidikan diserahkan sepenuhnya kepada pihak Polri. Sementara BPBD hanya bertugas mengevakuasi dan memastikan korban cepat ditolong.
Ridwan menegaskan bahwa euforia tempat wisata saat ini diakui begitu tinggi dan besar. Saat hari normal, Kenjeran Park hanya dikunjungi 300 hingga 400 orang, namun jumlah pengunjung membludak dua kali lipat saat libur lebaran 2022. Masyarakat setelah 2 tahun terhalang pandemi covid 19 juga terlihat euforia.
“Namun pengelola wisata semestinya Harus melakukan perawatan dan cek and cek semua wahana yang tersedia, sehingga kejadian yang terjadi sekarang tidak perlu terjadi, ” ujarnya.
Berkaca dari kejadian itu, pengelola wisata lain di Surabaya hendaknya memperhatikan keselamatan dan kondisi sarana dan pra sarana di area wahana sebelum dipakai atau digunakan.
“Yang jelas pengelola Kenpark ini keliru ada kelalaian. Tidak dicheck dan re check. Untuk itu pengelola menanggung semua biaya pengobatan korban sampai sembuh,” Tukasnya.(Wahyudi)